IkutinIkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
IkutinIkutin
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Jelajah
  • Ekonomi
  • Tren
  • Teknologi
  • Newsletter
  • Data Pasar
  • Lowongan
  • Kontak
Follow US
2024 ©️ Fawz Finansial Indonesia. All Rights Reserved.
Ekonomi

BI Kembali Tahan Suku Bunga di Level 6%, Apa Alasannya?

By Aurelia Tanu 5 months ago Ekonomi
Image source: AP/ economy.okezone.com
SHARE

[Medan | 18 Desember 2024] Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI rate di level 6,00% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 17 – 18 Desember 2024. Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5,25% dan suku bunga lending facility di level 6,75%.

Secara domestik, beberapa indikator ekonomi menunjukkan perlambatan, terutama dalam pertumbuhan konsumsi rumah tangga, yang menjadi kontributor utama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, tingkat inflasi pada November 2024 turun ke 1,55% secara tahunan, dan mencapai titik terendahnya sejak April 2021. Angka ini pun mendekati batas bawah target BI, dan kondisi ini sebenarnya menciptakan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI) Josua Pardede juga pada awalnya melihat BI Rate dapat turun jika sinyal Fed Fund Rate (FFR) dipangkas pada FOMC Desember 2024 semakin kuat, dan rupiah tidak tembus Rp 16.000 per dolar. Namun nyatanya pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup di atas Rp 16.000 per dolar AS dan terus berlanjut pelemahannya pada pekan ketiga Desember. Adapun pada akhir perdagangan hari Selasa (17/12/2024), rupiah ditutup di level Rp16.085 per dolar AS.

Salah satu faktor utama yang menekan rupiah adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. Berdasarkan data dari CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang 96,3% bahwa The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan pada 18 Desember. Selain itu, rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 1 Januari 2025 turut memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah menjelang akhir tahun.

Melemahnya rupiah terhadap dolar juga turut dipengaruhi oleh terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Kebijakan tarif proteksionis yang diberlakukan oleh Trump berpotensi meningkatkan ketidakpastian perdagangan global, yang pada gilirannya mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman (safe haven). Akibatnya, mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah, cenderung mengalami tekanan.

Adapun saat ini, para ekonom memprediksikan bahwa penurunan suku bunga hingga akhir tahun 2025 hanya akan sebesar 75 basis poin, lebih kecil dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang mencapai 100 basis poin. Perubahan ini juga sejalan dengan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga dari Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin sepanjang tahun depan.

 

You Might Also Like

BI Pangkas Suku Bunga ke Level 5,50%!

Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2026 di Rentang 5,2%-5,8%

China Pangkas Suku Bunga, BI Bakal Ikutan?

Usai Defisit 3 Bulan, APBN April 2025 Surplus Rp 4,3 Triliun

Ada Tarif AS, Produksi Industri dan Penjualan Ritel China Melambat

TAGGED: Bank Indonesia, mata uang Rupiah, Perry Warjiyo, Rupiah, suku bunga BI
Aurelia Tanu December 18, 2024 December 18, 2024
Previous Article Akuisisi SMDM, BSDE Siapkan Tender Offer Rp 202 Miliar
Next Article Kanitreskrim Polsek Batu Sopang Tewas Diserang Saat Tangani Kasus BBM Ilegal
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IkutinIkutin
Komplek CitraLand Gama City, Madison Avenue, Blok R6 No. 90, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia
adbanner
AdBlocker Terdeteksi
Kami dengan hormat meminta Anda mempertimbangkan untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih AdBlocker, karena situs tersebut beroperasi dengan dukungan iklan. Keputusan Anda untuk memasukkan situs kami ke dalam daftar putih akan memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan operasinya.
Okay, I'll Whitelist
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?